Tanah itu sudah terbiar
Kini tiada lagi tanaman
Seorang perempuan tua
Terbongkok-bongkok menanam
Di mana sayuran hijau
Bendi, kacang panjang, timun dan kubis.
Silih berganti setiap masa
Dijual di pasar
Orang ramai membelinya.
Dulunya ada suami
Membantu membanting tulang.
Lembu di padang dan di kandang
Ada beberapa ekor.
Sekarang sudah tiada.
Pergi selamanya.
Meninggalkan dunia
Rumah tua usang
Di belakangnya kandang
Di sebelah baluh padi
Di bawahnya seekor kerbau
Dulu tinggal bersama cucunya
Sehingga dewasa
Mencurahkan kasih dan sayang
Mengajar erti belas kasihan
Tempat bermanja
Mengajar agama.
Setiap pagi jam lima
Bangun membaca ayat suci
Sayup kedengaran sayu
Solat sunat tidak ditinggal
Menyediakan sarapan
Seawal paginya.
Lembu dikandang
Kerbau menguak
Ayam berkokok
Fajar menjelma
Siap sedia ke baruh
Membawa lembunya
Menanam kebunnya
Kini siapa lagi menggantinya
Tiada dapat kucari ganti
Tanah semak dan samun
Tumbuh terbiar liar
Merindu akan tibanya
Pekebun perempuan tua
Di mana dia perempuan tua
Atau siapa penggantinya
Dia sudah tiada
Pergi selamanya
Tak kembali lagi
Selamat tinggal
Pekebun perempuan tua
Selamat tinggal tanah kebun
Selamat tinggal nenekku.
world counts on you
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
0 comments:
Catat Ulasan
Thanks, terima kasih, hsieh hsieh, shukran, kop kun.